Ende, Gesstur.ID – Pengolahan pangan lokal menjadi sebuah produk dalam bentuk kemasan, dan mempunyai nilai jual atau nilai ekonomis yang tinggi, tentu butuh keterampilan serta kreativitas dari masyarakat serta dukungan dari berbagai pihak.
Selain butuh keterampilan pengolahan pangan lokal ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah yang menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045
“Sesungguhnya pelatihan Abon Pepaya ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas serta ekonomi umat, juga memanfaatkan teknologi pedesaan dalam rangka mendukung program pemerintah menuju Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045” Ungkap RD. Domi Wawo kepada media ini, usai memberi pelatihan Abon Pepaya kepada ibu – ibu di Stasi Aewora pada minggu (25/04/2021)
Dijelaskan RD. Domi Wawo pengolahan pangan lokal ini dalam gareja berada dalam naungan PSE sedangkan dalam pemerintahan berada dalam naungan Lembaga Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (LP4S) yang memprioritaskan kreativitas petani milenial NTT
“Kita pengen merubah mental petani kita dari konsumtif menjadi produksi, sedangkan potensi pertanian kita sungguh luar biasa, tinggal kita kembangkan” Ucap Pengelolah Lumbung Pangan Organik Keuskupan Agung Ende RD. Domi Wawo