DaerahEndeSeputar NTT

BUMDes Bersama Tanazozo Selenggarakan LPJ Tahun Buku 2023

×

BUMDes Bersama Tanazozo Selenggarakan LPJ Tahun Buku 2023

Sebarkan artikel ini

A. Usia perpipaan BUMDes Tanazozo
Sejak tahun 1997 hingga 2023, usia perpipaan BUMDes Bersama Tanazozo sudah mencapai 26 tahun. Usia perpipaan yang cukup lama tersebut menyebabkan pipa dan aksesoris lainnya sering mengalami kerusakan. Hal tersebut berpengaruh pada menurunnya volume air dan membengkaknya biaya perawatan aksesoris. Selain itu, distribusi air minum bagi masyarakat juga berpengaruh. Dimulai dari tahun 1997 hingga 2011 akhir, pengelolaan air minum masih di percayakan pada BPS – ABS (Badan pengelola air minum sebelum BUMDes Tanazozo).

B. Tidak ada akses jalan raya
Pengecekan dan pembersihan rutin captering dilakukan hampir setiap bulan. Para pengurus menyusuri lembah, bukit – bebukit, kali serta hutan yang rawan akan serangga – serangga berbisa.
Hal itu dilakukan manakala terjadi kerusakan perpipaan dan volume debit air mengalami kendala saat distribusi.

C. Debit air mulai berkurang
Seiring berjalannya waktu sejak tahun 1997, debit air minum sistem Wawonato mulai mengalami penurunan volume bagi masyarakat. Hal tersebut dikarenakan terjadi kebocoran pada beberapa titik rawan salah satunya karena aktifitas masyarakat yang tidak tertib seperti melubangi pipa dan lain – lain tanpa sepengetahuan pengurus.
Dampak dari debit air yang mulai berkurang tersebut mempengaruhi volume dan distribusi air minum ke masing-masing anak kampung atau masyarakat.

Baca Juga:  Meat Shortages Mean It’s Time to Try Plant-Based Protein

D. Kurangnya kesadaran masyarakat terkait pembayaran Iuran
Adapun kendala pembayaran iuran selama ini di sebabkan oleh beberapa factor. Kurangnya debit dan volume distribusi air minum kepada masyarakat menurut pengurus sebagai penyebab utama lambat atau terkendalanya pembayaran masyarakat selama ini. Hal ini di buktikan dengan membengkaknya tunggakan masyarakat dan lembaga yang mencapai angka 35 Juta lebih per tahun buku 2023. Selain itu metode penerimaan yang manual dan belum tersitematis (seperti memakai meteran dan aplikasi pendukung) membuat pengurus rela bersosialisasi dan harus turun ke kampung-kampung untuk menjemput keuangan/iuran dari masyarakat.
Per tahun buku 2022 hingga saat ini, petugas BUMDes Tanazozo telah memfasilitasi masyarakat/pemanfaat dengan hadirnya petugas penerima keuangan yang selalu siap dan hadir di kantor pelayanan (Kantor Desa Rapowawo), namun jumlah dan animo masyarakat yang membayar di kantor pelayanan juga masih cukup minim.

Baca Juga:  Upaya Panglima TNI, Kapolri dan Kepala BNPB Tekan Kasus Covid-19 di Kudus

E. Legalitas BUMDes
Hingga kini perjalanan BUMDes Tanazozo masih mengharapkan swadaya berupa iuran masyarakat. Perhatian Pemerintah Desa hanya sebatas saran dan hal terknis terkait pelayanan BUMDes yang terkoordinasi. Legalitas BUMDes berupa AD/ART dan Peraturan Desa lainnya belum di laksanakan secara penuh yang menyebabkan sumbangsih pemerintah desa menjadi terkendala seperti penyertaan modal atau kucuran dana dari Dana Desa (DD) dari setiap desa di Wilayah Pelayanan BUMDes Tanazozo.

Disisi lain pengurus mengharapkan BUMDes Tanazozo bisa berkembang jauh seperti adanya BUMDes yang teregistrasi di Kemendesa dan memperoleh nomor registrasi sehingga dengan demikian lebih di kenal, termasuk bantuan dari pihak manapun akan lebih di permudah.

Direktur BUMDes Tanazozo, Vinsensius David di sela-sela kegiatan LPJ mengatakan pihaknya telah berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat sejak BUMDes ini terbentuk. Terkait berbagai kendala yang di alami masyaraka, dirinya berharap pemerintah desa sebagai pengawas bisa lebih peduli dan mencarikan jalan keluar bersama-sama.

Baca Juga:  Satresrim Polres Ende Sidak Tiga SPBU di Kota Ende, Ada Apa Sebenarnya....Simak Penjelasannya

“kami telah berkoordinasi dengan para kepala desa terkait kendala yang kita hadapi ini, saya berharap para kepala desa sebagai pengawas segera mencarikan jalan keluarnya bersama-sama dengan pengurus yang ada”, kata Vinsen.

Dirinya juga mengatakan pihaknya telah membangun komunikasi dengan Dinas PU Kabupaten Ende agar bisa membantu permasalahan perpipaan yang di alami BUMDes Tanazozo selama ini. Menurut Vinsen, PU Kabupaten Ende telah merespon baik dan dalam tahun ini mungkin sudah di realisasikan.

“Kita doa bersama semoga hasil komunikasi kami, saya dengan Pak Yerik (Sekretaris BUMDes, red) ini bisa membuahkan hasil, kita bersyukur dan berterima kasih karena Dinas PU Ende orangnya baik dan bisa menerima kita” Ungkap Vinsen di hadapan para tamu undangan yang hadir. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *