AdvetorialDaerah

Bupati Don Bosco Do : Pembanguan Waduk Lambo Saat Ini Tengah Di Kerjakan Oleh Kontraktor Pelaksana

×

Bupati Don Bosco Do : Pembanguan Waduk Lambo Saat Ini Tengah Di Kerjakan Oleh Kontraktor Pelaksana

Sebarkan artikel ini

Nagekeo, gesstur.id – Tahun 2021 pemerintah pusat menggelontorkan dana senilai ratusan miliar untuk pembangunan Waduk Lambo yang merupakan proyek strategis nasional yang terletak di kabupaten Nagekeo Flores Nusa Tenggara Timur (NTT)

Pengerjaan proyek strategis nasional itu, sudah mulai di lakukan oleh kontraktor pemenang tender yakni PT. Waskita Karya KSO PT. Bumi Indah, namun kondisi lapangan persoalan antar masyarakat adat masih terjadi dan belum di selesaikan secara baik

Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do, pada rabu 16 Maret 2022 kepada media ini mengatakan hingga saat ini proyek strategis nasional yaitu waduk Lambo terus di kerjakan oleh kontraktor pelaksana

Dikatakan Bupati Don terkait dengan polimik lahan warga setempat pihaknya menginformasikan saat ini Badan Pertanahan Nasional (BPN) kembali melakukan identifikasi ulang untuk mengetahui hak kepemilikan warga secara jelas

”Saat ini BPN kembali mendata lahan- lahan warga yang lokasinya kena dampak  pembangunan Waduk tersebut, kita berharap dengan dilakukan pendataan ulang kedepannya tidak ada polemik  lagi” Ungkap bupati Don Bosco Do

Baca Juga:  Perkuat Tata Kelola Pendidikan Masyarakat, Dua PKBM di SBD melakukan In House Training Bagi Para Tutor

Pihaknya menambahkan, Kehadiran Waduk Lambo di kabupaten Nagekeo merupakan proyek strategis nasional yang sangat dibutuhkan masyarakat kabupaten Nagekeo untuk mengatasi kebutuhan air dan sektor pertanian lainya.

Pihaknya mengajak semua pihak untuk mendukung pembangunan Waduk lambo tersebut hingga selesai pekerjanya dan bila ada persoalan di lapangan harus di selesaikan secara baik dan harmonis

PPK Bendungan SNVT Pembangunan Bendungan II BWS NT II Ditjen SDA Kementerian PUPR, Yohanes Pabi kepada media ini mengatakan, pekerjaan bendungan Mbay/Lambo dilaksanakan secara simultan oleh dua penyedia.

Untuk paket pertama dikerjakan oleh PT. Waskita Karya, KSO PT Bumi Indah dengan ruang lingkup pekerjaan meliputi persiapan, pembuatan/relokasi/rehabilitasi jalan akses, bendungan utama, Bangunan Fasilitas dan penunjang, Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) dan pekerjaan lain-lain.

Baca Juga:  Rayakan HUT RI ke-79, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Provinsi NTT Nyalakan Mimpi Ratusan Masyarakat

“Progres pelaksanaan paket pertama sampai dengan tanggal 28 Pebruari 2022 adalah 2,26 persen,” Ungkapnya

Sedangkan, paket kedua, jelas Yohanes, dilaksanakan PT. Brantas Abipraya dengan ruang lingkup pekerjaan meliputi persiapan, Bangunan Pengelak, Bangunan Pelimpas Bangunan Pengambilan dan Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) dengan progres pelaksanaan paket kedua hingga
tanggal 28 Pebruari 2022 adalah 0,86 persen.

Dijelaskannya, saat ini, Paket 1 sedang mengerjakan persiapan, pembuatan/relokasi/rehabilitasi
jalan akses secara terperinci baru mengerjakan peningkatan jalan eksisting sepanjang 1,1 km mulai dari pertigaan Boanio

“Paket kedua hingga saat ini baru melaksanakan pekerjaan persiapan dan investigasi geologi pada area tunnel/terowongan dan spillway,” ujarnya.

Yohanes menjelaskan, dalam melaksanakan proyek tersebut, sedikitnya ada dua tantangan yang dihadapi yakni pertama, pekerjaan pembangunan bendungan Mbay/Lambo yang dilaksanakan secara paralel dengan proses pengadaan tanah sehingga terdapat kendala berupa penghadangan dalam proses pengukuran awal.

Baca Juga:  Desa Lidi Masih Terisolir, Ini Kata Afrianto Boy

Padahal, kata Yohanes, proses pengukuran awal lahan tersebut sangat penting sebelum dilakukan pekerjaan konstruksi.

Meski mendapat hadangan, pihaknya melakukan pendekatan secara budaya dengan terus membangun komunikasi termasuk memberikan pemahaman akan tujuan program pembangunan Bendungan Mbay/Lambo.

“Tantangan kedua kebutuhan lahan hasil pengukuran BPN yang belum tercover sesuai kebutuhan desain sehingga perlu penambahan lahan yang dimaksud,” ungkapnya.

Yohanes menambahkan bahwa, kebutuhan lahan yang digunakan untuk pembangunan Bendungan Mbay/Lambo sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur NTT Nomor : 434/KEP/HK/2021 Tanggal 21 Desember 2021 seluas 617,76 hektar are.

Dirinya sangat berharap dan meyakini bahwa proyek pembangunan Waduk lambo tersebut sesuai dikerjakan sembari menyelesaikan polemik yang ada di tengah masyarakat penerima dampak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *