
Dari kajian sederhana ini, kami mencoba untuk mengatasi persoalan ini lebih dini, dengan cara menghadirkan orang yang lebih berkompeten di bidangnya yaitu Dokter dan psikolog untuk menjelaskan tentang bagaimana menghadapi situasi pandemi covid-19 ini bagi peserta didik dengan metode menggelar webinar dengan tema ‘Meningkatkan Kesehatan Fisik Dan Mental Remaja di Tengah Pandemi Covid 19’
Hal ini disampaikan Aloysius Rago, Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan SMAK Frateran Ndao Ende, Kepada nkripost.com yang berlangsung di pelataran SMAK Frateran Ndao Ende, pada sabtu (21/08/2021)
Menurut Aloysius Rago kegiatan webinar ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang apa itu covid-19, dan bagaimana cara menghadapi covid-19, di tengah pandemi seperti ini, dan yang diharapkan dari kegiatan ini adalah peserta didik tidak terganggu secara psikologis dan tetap fokus pada tujuan utama mareka adalah belajar, edukasi ini dikhususkan untuk 215 orang peserta didik kelas X
“Kegiatan ini dibagi dalam dua sift, pertama 95 orang dan kedua 120 orang, dalam materi yang sama” Jelas Pria Yang Akrab Disapa Agor itu
Sementara itu kepala SMAK Frateran Ndao Ende Fr. William Satel Sura ketika dikonfirmasi nkripost.com mengatakan ditengah situasi pandemi seperti ini, terus dengan proses belajar dari rumah (online) yang sangat tidak efektif, maka pihak sekolah menghadiri seorang psikolog untuk memberikan edukasi psikis kepada peserta didik sehingga mereka tidak merasa jenuh, kuatir dan cemas, yang kita harapkan dari kegiatan webinar ini adalah untuk meningkatkan semangat belajar ditengah situasi ini
“Dengan kegiatan ini saya selaku kepala sekolah justru sangat senang, saya juga berharap bahwa dengan kegiatan webinar ini dapat membantu meminimalisir tingkat stresnya anak, maka dari itu kami hadirkan salah satu pematerinya seorang Psikolog” Ungkap Fr. William Satel Sura kepada wartawan
Dikatakan kepala SMAK Frateran Ndao Ende bahwa potensi stres anak itu ada manakala mareka selalu kegiatan pembelajarannya selalu daring dimasa pandemi covid-19 ini, lalu hobi mareka tidak tersalurkan secara baik, tidak bisa bersosialisasi dengan teman – teman, makanya kita memandang perlu untuk hadirkan psikolog untuk memberikan pemahaman tentang kesehatan mental kepada peserta didik (RLM/AAS)