Daerah

Kisah Sukses Dokter Bram Natanael Sembiring, Pria Asal Medan Yang Inovatif Tanpa Batas Dan Peduli Disabilitas di NTT.

×

Kisah Sukses Dokter Bram Natanael Sembiring, Pria Asal Medan Yang Inovatif Tanpa Batas Dan Peduli Disabilitas di NTT.

Sebarkan artikel ini

Akibat sifatnya yang aktif suka bergaul ia medapatkan beasiswa Prestasi Pengembangan Akademik (PPA) dari kemenristekdikti selama berada di bangku kuliah.

Dokter Bram juga tertarik dan mendalami psikologi ilmu olah pikir (Hypnotherapy) mulai dari usia 20 tahun Bram sudah mengadakan pelatihan hypnotherapy dan berbagai event seminar bahkan seminarnya pernah dihadiri 2000 orang peserta.

Pada tahun 2017 Bram berhasil menyelesaikan masa studi nya dan bertugas di RSI. Muhammadiyah Sumberejo Jawa Timur. Sebagai dokter yang baru merantau ia pernah tidur di musolah pom bensin pertamina karena tidak ada penginapan di kecamatan tempat ia bertugas, pengalaman nya masuk ke basis islam yang berbeda dengan keyakinannya, menurutnya membuat ia paham bahwa perbedaan agama bukan menjadi penghalang justru pelengkap dan ia banyak belajar selama bergabung dengan organisasi Muhammadiyah.

Baca Juga:  Pasien Terpapar Covid-19 Di Maurole Meningkat, Nakes Kekosongan Alat Pelindung Diri

Ia juga pernah bergabung sebagai Dokter Kepolisian RS. Bhayangkara Polda Sumut sebelum akhirnya mengikuti Program Dokter Nusantara Sehat Kementrian Kesehatan tahun 2019 di Puskesmas Maurole Kabupaten Ende Nusa Tenggara Timur. Saat itu dirinya membuat suatu pilihan karena ia juga lulus pada seleksi program S2 jurusan Biomedis di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Di NTT ia mulai berinovasi menjadi penggagas Bank Sampah di Puskesmas pertama Di NTT dengan inovasinya membuat Sampah memiliki nilai uang sehingga pasien membayar pengobatan dengan Sampah. Namun cobaan ia alami, Bram mengalami kecelakaan saat penugasannya akibat jalanan Flores yang dominan rusak parah sehingga mengalami patah tulang Clavicula (tulang selangka) yang membuatnya harus menjalami operasi. Saat itu ia bercerita harus di evakuasi menggunakan pesawat karena di daratan Flores dekat kabupaten ia bertugas tidak ada dokter spesialis ortopedi. Sakit yang ia alami itu justru menjadi motivasinya peduli dengan penyandang cacat/disabilitas. Bram percaya Saat ia menolong orang lain sebenarnya ia sedang menolong dirinya sendiri. Selama di NTT ia bercerita masyarakat banyak kesulitan air dan penghasilan serta minimnya anak-anak NTT yang punya impian/cita-citacita-cita.

Baca Juga:  Maximize Your Capital-Building Connections

Saat ini dokter Bram terus melanjutkan pendidikan serta berkarya dan menolong sesama juga dengan mendirikan klinik pratama dr. Bram Natanael Sembiring yang ada di Medan dan ia berencana akan membuat lebih banyak klinik sehingga semua bisa mendapatkan pelayanan kesehatan maximal. Ia berpesan bahwa anak- anak Indonesia harus punya cita-cita dan jangan malu untuk mengucapkan cita-cita karena bisa jadi saat kita mengungkapkan cita-cita kita pada orang lain, malaikat Tuhan mendengarkan cita-cita kita. (AS) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *