Ende, gesstur.id – Bupati Ende Drs. H. Djafar H. Achmad, M.M bersama Uskup Agung Mgr. Vincentius Sensi Potokota melakukan peletakan Bata Pertama Bedah Rumah Sehat Layak Huni, Kamis 9 September 2021 di kelurahan Bhoanawa, Ende, NTT. Pembangunan ini merupakan serangkaian kegiatan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT PLN (Persero) yaitu pengelolaan FABA
Dalam acara peletakan bata pertama turut dihadiri Ketua DPRD Ende Fransiskus Taso, Ketua Komisi II DPRD Ende Yulius Cesar Nonga, Manager PLN UPK Flores Lambok R. Siregar, dan Manager PLN UP3 Flores Bagian Barat Deri Prasetio Utomo. Tujuan dari pemanfaatan FABA ini meningkatkan kompetensi generasi muda Indonesia dengan melibatkan kelompok masyarakat dalam dunia usaha penciptaan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat melalui pemanfaatan produk FABA seperti bata interlock, paving blok, dan bahan bangunan konstruksi.
Bupati Ende Drs. Djafar H. Achmad, M.M menyampaikan apresiasi kepada PLN yang telah membantu pembangunan bedah rumah. Menurutnya, kolaborasi dan sinergi dengan Pemda Kabupaten Ende dan Keuskupan Agung Ende dilandasi dengan semangat gotong royong. Ende sebagai kota Pancasila, telah mewujudkan inovasi yang bermanfaat dan membangun masyarakat melalui pemanfaatan FABA yang dapat menghemat 40% untuk pembangunan daerah. Kehadiran PLTU Ropa juga memberikan kontribusi nyata untuk pengentasan kemiskinan.
Lanjut Bupati, Inovasi pemanfaatan FABA untuk pemberdayaan daerah menumbuhkan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dalam pengelolaan FABA dalam menciptakan lapangan kerja baru dan ini inline dengan salah satu program unggulan Pemda Ende yang selaras yaitu, Sustainable Development Goals (SDGs). Kabupaten Ende siap untuk menjadi pilot project nasional dan bersinergi dengan daerah-daerah lain dalam pengembangan inovasi tersebut. Terima kasih atas semangat dan kerja keras PLN untuk terus memberi manfaat lebih lagi, dari aktivitas pelayanan dalam memastikan ketersediaan listrik bagi masyarakat di tengah pandemi sesuai prosedur kesehatan covid, dan semoga pandemi ini segera berakhir, ucap Djafar.
Sementara itu, Uskup Agung Ende Bapak Mgr. Vincentius Sensi Potokota, menyampaikan saya menemukan Pesan Tuhan melalui kepedulian PLN melalui Faba dan ini suatu pengembangan teknologi yang diberikan untuk kepentingan kita. Saya berpikir ini aksi kemanusiaan dan suatu yang mulia. Saya menyatakan dukungan saya sebagai Pimpinan Umat dan mendukung bagi masyarakat kurang mampu dengan memanfaatkan produk FABA untuk jangka panjang. Terima kasih PLN, dan dalam kesempatan ini juga ada inovasi PLN melalui Teknologi Olah Sampah di Sumbernya (TOSS) yang bisa mengajak mama-mama untuk berperan dalam pengelolaan sampah biomasa menjadi pelet dan bisa menggunakan kompor pelet. Semoga semangat dan kepedulian seluruh pihak daerah dalam menyediakan rumah sederhana sehat layak huni diberkati Tuhan, pungkasnya.
Manager PT PLN (Persero) UPK Flores Lambok Siregar menjelaskan peletakan bata pertama pembangunan bedah rumah sederhana sehat layak huni bagi masyarakat hari ini membutuhkan dana sebesar 140 juta untuk 7 unit yang diserahkan pada tanggal 25 Juli 2021 lalu di Ende dengan memanfaatkan produk FABA (Fly Ash Bottom Ash). “Kegiatan ini merupakan lanjutan dari serangkaian pemanfaatan FABA yang dimulai dari training for trainer sejak Oktober 2020 lalu yang dilanjutkan MoU bersama Bupati Ende dan Uskup Agung Ende, praktek training di Gereja St. Donatus Bhoanawa, bedah rumah layak huni di Desa Keliwumbu, Peresmian bedah rumah di Desa Keliwumbu, MoU Bersama Kodim 1603 Sikka di Kelurahan Kota Baru, lalu penggalian pondasi program bedah rumah di Kelurahan Bhoanawa Ende dan Kelurahan Kota Baru Sikka dan pada hari ini terlaksana Peletakan Bata pertama pada bedah rumah” terangnya.
Inovasi ini sudah berjalan 1 tahun dan pada hari ini Ketersediaan rumah layak huni bagi saudara kita yang tidak mampu di Bhoanawa. “Semoga dengan Pemanfaatan produk FABA ini, tercipta kehidupan masyarakat yang lebih baik dan dinikmati oleh masyarakat lebih banyak.” tutur Lambok.
Salah satu penerima manfaat Maria Theresia Sensi Warga Bhoanawa, Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende, NTT yang berprofesi sebagai guru honorer SD Inpres Bhoanawa 1 mengatakan, “Terus terang saya tidak menyangka, saya sebagai guru honorer hidup dengan 4 anak dan suami sudah meninggal, tapi hari ini saya terharu karena mendapatkan bantuan bedah rumah yang dibangun dari awal oleh PLN dan keuskupan Agung yang terus mendukung, semoga kedepannya ada lagi yang merasakan hal yang sama seperti saya. Terima kasih PLN. Ucapnya (AAS)