Borong, gesstur.id – Dihari Ulang Tahun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang ke-76 masyarakat Mondo Desa Bangka Kantar belum nikmati listrik.
Kerinduan akan hadirnya Perusahan Listrik Negara (PLN) seakan sirna ditelan waktu. Letak wilayah yang tidak begitu jauh dari ibukota kabupaten Manggarai Timur ini seakan dianaktirikan. Sementara Sejumlah sembilan Kepala Keluarga (KK) lainnya di wilayah tersebut berupaya manfaatkan air selokan yang mengalir deras di wilayah tersebut sebagai pembangkit kincir air untuk menghasilkan energi listrik yang multi manfaat, murah, dan ramah lingkungan.
Kincir air pembangkit listrik ini adalah swadaya warga, sebagai bentuk luapan Amara dan krisis kepercayaan mereka terhadap pemerintah yang sampai hari ini tak kunjung datang listriknya,
semantara disatu sisi pemasangan tiang listrik sudah sejak tahun 2019 dan instalasi sudah berjalan dua bulan pada tahun 2021, namun sampai hari ini listriknya tak kunjung nyala.
Salah satu warga desa Bangka Kantar Valentinus Dan (41) kepada media ini mengatakan bahwa, mereka merasa kecewa dengan Pemerintah, karena sudah lama menunggu listrik nyala
“Kami sudah jenuh dengan menunggu listrik yang tak kunjung nyala ini, karena itu kami berinisiatif buat ini kincir air untuk energi listrik dengan kapasitas delapan Kepala Keluarga, dan kami gotong royong buat PLTA sesederhana mungkin”, Kata Valentinus pada gesstur.id Selasa (17/08/2021)
Mesti tiga kali gagal dalam proses, Valentinus tetap semangat untuk buat kincir air tersebut, demi menghasilkan energi listrik untuk sembilan rumah Kepala Keluarga (KK), hingga kali ketiga usaha kincir air untuk energi listrik sukses nyala pada sembilan rumah Kepala Keluarga
“Tiga kali percobaan, pertama dari kayu, ban truk. Ketiga pakai drum. Berjuang tetap tidak putus asa. Hingga listrik bisa nyala untuk kapasitas delapan KK” ujar Valentinus
Lanjut Valentinus, jumlah biaya yang dianggarkan untuk kincir air adalah lima juta, dengan hitungan kincir air, dan dinamo, untuk kincir airnya dibuat dari drum
Pernyataan yang sama juga disampaikan Antonius Harum (51) selaku inisiator pembuat kincir air pembangkit energi listrik tersebut bahwa masyarakat Mondo sudah jenuh menunggu listrik nyala di desa mereka
“Kekecewaan masyarakat Mondo sudah jenuh menunggu listrik tak kunjung nyala, hingga pada akhirnya punya inisiatif untuk membuat PLTA dini dari selokan” Pungkas Antonius
Kemudian mereka berharap pada Pemerintah Daerah (Pemda) Manggarai Timur untuk memperhatikan desa mereka, agar listrik yang sudah terpasang tiang dan instalasinya itu segera nyala dan berharap juga untuk kincir air yang sedang mereka garap diperhatikan, sebab sejauh ini PLTA dini mereka kekurangan dinamo dan pipa
“Kami masih kekurangan dinamo dan pipa untuk tekanan daya, karenanya kami berharap pada Pemda Matim untuk perhatikan usaha kincir air pembangkit energi listrik kami ini” tutup Valentinus
Laporan : Ephozt Ngaja
Editor : Arkadeus Aku Suka