Sementara itu, Riki Firmandha Ibrahim selaku Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero) menyampaikan, Pemanfaatan sampah barang-barang terbuang menjadi sesuatu yang bermanfaat luar biasa, karena bukan hanya dilihat dari yang membuat, tetapi ekosistem rantai pasok untuk menghasilkan itu melibatkan seluruh unsur daerah baik masyarakat, Keuskupan, Dinas Lingkungan Hidup, lembaga koperasi yang dilibatkan sampai menjadi sesuatu yang bernilai komersial , dikembangkan menjadi skala besar untuk kesejahteraan bersama, katanya.
Senada dengan hal itu, Kepala Sub Bagian Penyiapan Rencana dan Program pada Sekretariat Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral Sahat Simangunsong, S.T., M.T. mengatakan bahwa TOSS Ende merupakan sesuatu yang luar biasa dan perlu diketahui oleh beberapa pengembang panas bumi, sekaligus mencontoh teknologi ini menjadi CSR perusahaan dalam rangka memberdayakan masyarakat lokal, karena umumnya pengembang panas bumipun dekat dengan penduduk di pedesaaan yang terbatas dengan sumber-sumber energi seperti untuk memasak, ujarnya.
Haris Abdul Madjid, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ende turut menyampaikan terima kasih atas kunjungan dari Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) dan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan bersama Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero). “Kami senang tim dari Jakarta sudah datang ke Ende dan melihat langsung proses pengolahan sampah menjadi energi. Kegiatan yang kami lakukan saat ini menjadi solusi untuk permasalahan sampah yang dihasilkan oleh kota Ende sejumlah 110 ton setiap hari dan 70% adalah sampah biomass yang kami olah menjadi pelet untuk digunakan sebagai energi kerakyatan dan program co-firing PLTU Ropa.” ucapnya