Ende,gesstur.id –Heru Nerly pernah menghiasi panggung sepak bola Indonesia. Ia lahir di Malapedho, Desa Inerie, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, 24 September 1980 dari pasangan Evi Iju dan Leonardus Liko. Hari ini Selasa, 31 Agustus 2021 menghembuskan nafas terakhir di Makasar, Sulawesi Selatan.
Secara pribadi, saya tidak terlalu mengenal sosok pesepak bola yang bernama asli Richardus Neri ini. Sebab saat ia dilahirkan tahun 1980, saya sudah meninggalkan Malapedho merantau ke Malang Jawa Timur. Namun saya sangat mengenal kedua orang tuanya. Ayahnya Leonardus Liko adalah pesepak bola yang bergabung di Klub Inerie. Ia diposisikan sebagai penjaga gawang.
Sepanjang karirnya sebagai pesepak bola nasional, saya pernah sekali bertemu dengannya ketika beberapa tahun silam ia mengikuti seleksi di Bali United Bali. Setelah itu, saya tidak pernah bertemu dengannya. Namun setiap ada perhelatan Liga Indonesia saya selalu menonton laga dimana Heru Nerly turun main. Posisi favoritnya adalah pemain bertahan dan gelandang.
Dari berbagai catatan, diketahui Heru Nerly mulai aktif merumput pada tahun 2008. Saat itu ia bergabung dengan Persipura Jayapura dan berkesempatan bermain dalam sepuluh pertandingan. Dari sepuluh penampilannya Heru Nerly tidak menyumbangkan gol. Namun ia disebut-sebut sebagai benteng pertahanan belakang Persipura yang cukup tangguh.
Tahun 2009 ia pindah ke PSM Makasar. Di Klub yang berjuluk Juku Eja atau Ayam Jantan Dari Timur ini Heru Nerly tampil dalam limabelas laga. Sepanjang laga tersebut ia menyumbangkan dua gol. Namun di tahun yang sama juga Heru Nerly hijrah ke Persija Jakarta. Di klub ibu kota Negara itu Heru Nerly merumput hanya dua kali saja tanpa menyumbang gol.
Di tahun 2010 Heru Nerly terbang ke ujung paling barat Indonesia bergabung dengan Semen Padang FC. Di klub ranah Minang ini Heru tampil sebanyak 11 kali namun tanpa menyumbangkan gol. Hal ini karena ia diposisikan sebagai pemain belakang. Pada 2011-2013 Heru Nerly bergabung dengan Mitra Kukar Kertanegara. Di klub ini ia tampil sebanyak 28 kali dan menyumbang satu gol.
Tahun 2014 ia bergabung dengan PSCS Cilacap dan tampil sebanyak 14 kali dan menyumbangkan satu gol. Di tahun yang sama ia hijrah ke Kalteng Putra FC dan bermain sebanyak dua kali tanpa gol lalu pada 2016 ia bermain di Persijap Jepara sebanyak satu penampilan saja tanpa menyumbangkan gol.
Pada tahun 2008 saat bergabung di Persipura Jayapura Heru Nerly adalah satu dari tujuh pemain yang direkrut pelatih Beny Dollo yang disiapkan untuk menghadapi laga bertitel internasional. Mereka adalah Jendri Pitoy, Richardo Salampessy, Heru Nerly, Ortizan Solosa, Ian Luis Kabes, Emanuel Wanggai dan Boaz Solossa.
Selamat jalan Richardus Neri. Engkau satu-satunya pesepak bola Ngada yang bisa tembus ke panggung persepakbolaan nasional. Namamu tentu tercatat dalam sejarah sepak bola Indonesia. Lebih dari itu generasi muda Ngada akan terus mengenangmu. Bahwa engkau adalah legenda sepak bola Ngada yang lahir dari kampung sederhana Maghilewa Malapedho. (Agust G. Thuru)