Daerah

PLN Berhasil Aliri Listrik Di 169 Desa Dari 171 Desa Di Kabupaten Manggarai

×

PLN Berhasil Aliri Listrik Di 169 Desa Dari 171 Desa Di Kabupaten Manggarai

Sebarkan artikel ini

“Di Manggarai sendiri memang tinggal sedikit, jadi sembari kita melihat infrastuktur jalan yang dikerjakan oleh Pemda,kita akan masuk ke 2 Desa yang ada ini.”ujar Simi.

Lanjut Simi, “Kita akui di desa-desa yang sudah terpasang jaringan listrik masih ada yang belum terjangkau jaringan dan terkait hal itu kita akan bangun secara bertahap, untuk saat ini kita masih fokus membangun jaringan ke dua desa yang tersisa dan bagi masyarakat yang wilayahnya belum terpasang jaringan listrik agar tetap bersabar. Pihaknya sebut, dia terus berusaha agar semua wilayah di Kabupaten Manggarai hingga ke pelosok akan menikmati penerangan baik dari PLN ataukah dari Non PLN” tutur Simi.

Kendati hanya tinggal 2 Desa yang belum teraliri listrik, namun masih terdapat 9 Desa di Kabupaten Manggarai yang masih berlistrik Non PLN. Nantinya setelah menyelesaikan pekerjaan di 2 Desa, PLN akan mengerjakan di 9 Desa yang masih menggunakan listrik non PLN di tahun 2022. Simi berharap di tahun 2022, Kabupaten Manggarai sudah 100% teraliri listrik PLN. Meski ditengah pandemi covid-19, pekerjaan pembangunan jaringan listrik pedesaan tetap dikerjakan namun tetap memperhatikan protokol ksehatan. Sepanjang 2021, PLN telah berhasil membangun jaringan listrik di 48 Desa di Pulau Flores yang membutuhkan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 70,33 Kms , Jaringan Tegangan Rendah sepanjang 71,69. kms , gardu 21 bh/ 900 kva dengan biaya investasi sebesar Rp.16 M dan calon pelanggan sebanyak 4871 KK

Baca Juga:  Have a Preteen or Teen? Protect Them Against Serious Diseases

Warga Desa Liang Bua bernama Romelus Nampung (56) Petani “Kami sudah rasa senang karena kami rindu listrik itu. Sekarang kami sudah berbangga. Masuknya tiang listriknya saja kami sudah senang. Saya sebagai warga desa yang sudah sangat merindukan listrik, saya merelakan tanaman dipotong demi kelancaran pembangunan jaringan listrik di desa kami. Saya tidak merasa rugi jika tanaman itu harus dipotong karena kami sudah rasa rindu dengan listrik di desa kami.” ungkapnya (Lidia) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *