Ende, gesstur.id – Proses pengisian wakil bupati Ende kini mendekati garis finis, senin 20 September 2021, tim 7 partai koalisi telah menyerahkan dua nama calon wakil bupati Ende ke DPRD Ende melalui bupati Ende untuk di proses lebih lanjut
Kita mengapresiasi langkah maju yang dibuat oleh tim 7 partai koalisi, kita juga mengajak semua pihak untuk bersama – sama mengkawal proses ini, dari proses yang bermartabat ini akan melahirkan pemimpin Ende yang berintegritas dan mampu bekerja sama dengan bupati
“Kita mengajak semua pihak untuk mengkawal proses ini, Mulai dari Aparat Penegak Hukum (APH), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta semua pihak yang mempunyai kepedulian tentang kehidupan berdemokrasi di bumi Pancasila ini, untuk tetap menjaga stabilitas keamanan di wilayah ini” Ungkap Erik Rome, Ketua PMKRI Cabang Ende, kepada media ini di Ende, selasa 21 september 2021
Menurut Erik Rome, disaat demokrasi partisipasi memberi ruang seluas – luasnya kepada masyarakat untuk menentukan pemimpinnya sendiri melalui proses pemilu yang jurdil sudah dilakukan dengan baik
Namun kondisi kabupaten Ende dengan meninggalnya bupati Marselinus YW Petu pada Minggu (26/05/2019) maka wakil bupati Ende kala itu Drs. H. Djafar. H. Achmad, MM dilantik menjadi bupati Ende pada Minggu (08/09/2019) oleh gubernur NTT menggantikan Alm. Marselinus YW Petu
Kondisi ini membuat posisi wakil bupati Ende menjadi lowong, untuk mengisi kekosongan wakil bupati Ende maka tim 7 telah memproses dengan baik, dan kita mengapresiasi itu
Menurut Erik Rome, APH harus mengkawal proses ini, karena ini adalah proses politik, maka dugaan akan adanya potensi money politik itu yang harus di kawal, kita mengharapkan proses ini berkualitas
“Sebentar lagi bola panasnya sudah di DPRD Ende, makanya kita minta APH harus masuk dan kawal proses ini” Pinta Erik Ketua Presidium PMKRI Cabang Ende
Katanya, masyarakat kabupaten Ende tentu sangat membutuhkan wakil bupati, sehingga dapat membantu kerja – kerja pemerintah dalam hal mewujudkan visi – misi MJ
Namun lebih dari itu untuk menuju ke sana prosesnya harus transparan, bermartabat dan berkualitas, dari proses yang berkualitas akan melahirkan pemimpin yang berkualitas pula. (AAS)