Daerah

Prof. Muhammad Said Guru Besar FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ego diri Sebagai Penjajah Terbesar Harus Ditaklukkan

×

Prof. Muhammad Said Guru Besar FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ego diri Sebagai Penjajah Terbesar Harus Ditaklukkan

Sebarkan artikel ini

Dalam sebuah diskusi santai hari Sabtu, 19 Agustus 2023, beberapa Alumni Lemhannas RI membahas berbagai dinamika perkembangan negara dan bangsa, termasuk merefleksikan perayaan hari ulang tahun Kemerdekaan RI Ke-78. Beberapa diantara alumni Lemhannas yang terlibat diskusi santai tersebut antara lain Dr. (HC) Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa, S.SiT., M.Mar., Pengamat Maritim dari Ikatan Alumni Lemhannas Strategic Center, Stevy Hanny Supena, SE., MM., Direktur PT. Sembilan Tryas Logisttik Indonesia dan Ikatan Alumni Lemhannas Strategic Centre serta Prof. Dr. Muhammad Said, Ikatan Alumni Lemhannas Strategic Centre dan Direktur Executive Para Sophia Indonesia, yang juga Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Baca Juga:  Tanpa Mahar, PDIP Ende Buka Pendaftaran Bagi Bakal Calon Bupati dan Bakal Calon Wakil Bupati

Dalam suasana santai dan penuh keakraban, mereka mengadakan pertemuan berkala sambil mendiskusikan isu-isu kontemporer, mulai dari tema manajemen supply chain logistic, potensi ekonomi maritim, dan krisis ketahanan pangan.

Dalam kesempatan pertama, Prof. Dr. Muhammad Said mengajak mengheningkan cipta merefleksikan hakekat kemerdekaan setelah 78 tahun Indonesia merdeka. Dia mengajak kita bermuhasabah, bertafakur merenungkan penderitaan lahir batin para pahlawan di masa lalu dan mendoakan yang terbaik bagi mereka di sisi Tuhan.

Baca Juga:  Kids And Love Have 7 Things In Common

“Heningkan cipta memiliki makna strategis. Selain penguatan sense of responsibility sebagai penikmat kemerdekaan, juga mengkontekstualisasikan penjajahan dan kemerdekaan dengan kondisi faktual hari ini. Tujuannya selain untuk menghindari kesalahpahaman (misunderstanding) bahwa hari ini tidak ada lagi penjajah yang harus dilawan, sehingga tidak perlu ada kekhawatiran yang membuat kita berat meninggalkan zona nyaman. Penjajahan ala modern lebih dahsyat,” tuturnya.

Baca Juga:  Catatan akhir tahun 2023 Menyoroti Perlunya Perhatian Serius Terhadap Sektor Maritim Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *