Daerah

Surat Terbuka Untuk Presiden Jokowi

×

Surat Terbuka Untuk Presiden Jokowi

Sebarkan artikel ini

Kepada

Yang Terhormat Bapak Presiden Joko Widodo

Salam Damai Sejahtera Untuk Bapak

“Suara Kaum Yang Tidak Didengar Suaranya”

Terkait rencana pembangunan waduk Lambo/Mbay di Nagekeo NTT yang berlokasi di Lowo Se, Desa Rendu Butowe, Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT, Jokowi perlu mendengar jeritan warga terdampak.

Masyarakat Adat Rendu, Lambo dan Ndora yang pemukimannya berpotensi terkena dampak pembangunan waduk Lambo/Mbay, mereka sama sekali tidak anti pembangunan apalagi pembangunan itu untuk meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri dan juga untuk masyarakat Nagekeo pada umumnya.

Masyarakat Adat ketiga komunitas, pemilik tanah ulayat tersebut hanya minta agar lokasi di Lowo Se untuk rencana pembangunan waduk Lambo/Mbay dipindahkan ke lokasi alternatif yang telah berkali – kali mereka tawarkan. Karena bila lokasinya tetap di Lowo Se seperti yang dipilih dan diusulkan oleh Pemerintah Daerah Nagekeo kepada Presiden sebagai Proyek Strategis Nasional Pembangunan waduk Lambo/Mbay itu telah berkali – kali pula Masyarakat Adat Rendu, Lambo dan Ndora dengan tegas menolaknya karena berpotensi menenggelamkan pemukiman warga, perkebunan, padang ternak, kegiatan adat/ritual adat masyarakat setempat, sekolah, gereja/rumah ibadah. Dan yang tidak kalah penting adalah dari lahan perkebunan dan padang ternak inilah mereka bisa membiayai anak – anak mereka untuk boleh mengenyam pendidikan yang lebih tinggi di kota – kota besar di negeri ini.

Baca Juga:  Bentuk Tim Pengawasan Orang Asing, Ini Kata Boni Hasudungan Sekda Manggarai Timur

Masyarakat terdampak Rendu, Lambo dan Ndora menolak lokasi di Lowo Se namun mereka telah menyiapkan dan menawarkan dua lokasi alternatif yakni Lowo Phebhu dan Malawaka.
Mengapa Lowo Phebhu atau Malawaka, karena di dua lokasi tersebut selain jauh dari pemukiman penduduk yang tentunya tidak akan mengganggu ketentraman masyarakat dan juga pilihan Lowo Phebhu atau Malawaka adalah sangat bijaksana karena di Lowo Phebhu atau Malawaka dapat menampung air lebih cepat dengan debit air yang banyak pula. Disamping itu juga di Lowo Phebuh dan Malawalaka, dapat menampung aliran air dari berbagai anak sungai dari berbagai daerah di Nagekeo sehingga waduk Lambo/Mbay yang digadang – gadang sebagai bendungan hulu untuk memenuhi atau memperbesar ketersediaan air untuk bendungan Sutami di Mbay sungguh akan terwujud menjadi kenyataan.
Sekedar informasi, lokasi alternatif Malawaka memiliki topografi yang tidak jauh berbeda dengan Lowo Se yang memiliki area yang luas dan sangat bangus untuk area genangannya, disana tidak ada perkampungan dan jauh dari pemukiman warga, di Malawaka hanya sedikit area perkebunan warga sehingga tidak terlalu berdampak pada mata pencahrian warga sebagai petani.

Baca Juga:  Counting Apples At The Farm | CoComelon Nursery Rhymes & Kids Songs

Untuk akses ke Malawaka pun akan lebih mudah dan hemat biaya, karena menuju ke Malawaka, pihak kontraktor tinggal membuka jalan baru dari Peja Peo ( antara Jawakisa menuju Wololuba ), menyusuri belakang kampung Wololuba dan belok ke timur dengan jarak kurang lebih satu kilo meter sudah bisa mencapai titik nol Malawaka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *