Ende, gesstur.id – Tim pansus LKPJ bupati Ende melakukan kunjungan kerja ke kecamatan Ende Utara, pada selasa 5 April 2022, setelah itu tim pansus langsung menuju lokasi pembangunan Puskesmas Kota Ratu untuk melihat langsung kondisi fisik bangunan itu
Wakil ketua pansus LKPJ bupati Ende Megi Siga Sare kepada media ini melalui sambungan telepon mengatakan, bupati Ende telah melaporkan LKPJ bupati tahun 2021, dan tugas kami adalah melakukan uji petik di lapangan apakah sesuai antara apa yang di laporkan dengan fakta di lapangan atau tidak
“Tujuan pansus adalah untuk melihat data real di lapangan, sekaligus memastikan antara laporan bupati Ende dalam LKPJ dan fakta lapangan, setelah itu kita akan panggil para pihak terkait untuk lakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP)” Ungkap Politisi golkar Megi Siga Sare kepada media ini melalui sambungan telepon pada rabu 06 April 2022
Menurut Megi, pembangunan Puskesmas Kota Ratu menelan anggaran Rp. 6,852 miliar yang bersumber dari dana Dana Alokasi Khusus (DAK), dan sampai saat ini pembangunan Puskesmas Kota Ratu tidak selesai, ini yang rugi adalah masyarakat kecamatan Ende Utara tentunya
Lanjut Megi, pembangunan untuk pelayanan masyarakat inikan harus mendapat asas manfaat, ternyata pembangunan ini tidak selesai, tentu kedepannya kita akan panggil para pihak untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP)
Puskesmas Kota Ratu ini dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT Huios Perkasa Timur dengan konsultan Pengawas PT Konindo Panorama Konsultan, dengan anggaran Rp. 6,852 miliar yang kini mangkrak
Ketika proyek ini mangkrak siapa yang bertanggung jawab, ini menjadi pertanyaan semua pihak, apakah ini dampak dari monopoli proyek atau faktor lain, tentu ini akan kita dialami
Kata Megi, Kontraktor ini tangani beberapa proyek memang, bahkan dari tahun – tahun sebelumnya. Ini kan monopoli namanya
“saya kira jangan monopoli beginilah, dampaknya kan pekerjaan ini tidak selesai akhirnya yang rugikan masyarakat” Tutup Megi (A. Aku Suka)