Kepada rri.co.id, Arianto Laso, S.Pd salah seorang peternak babi asal Desa Mulakoli menuturkan, pelarangan penjualan babi di pasar-pasar di wilayah Nagekeo sangat merugikan masyarakat yang menggantungkan hidupnya dengan bertani dan berternak.
“Saya sangat tidak setuju dengan dilarangnya penjualan babi di pasar. Bagaimana dengan kebutuhan hidup kami, Pemerintah seharusnya mencari solusi yang tepat sehingga tidak merugikan kami masyarakat,” ungkapnya.
Yanto juga mengharapkan kepada pemerintah agar tidak mematikan ekonomi masyarakat dengan dilarangnya penjualan ternak babi dipasar. Menurutnya akan jauh lebih baik jika petugas-petugas dari Dinas Peternakan Nagekeo turun ke desa-desa dan melakukan sosialisasi dan pendampingan kepada masyarakat secara berkelanjutan. ” Khusus kepada peternak babi bisa diedukasi terkait dengan manajemen peternakan yang baik serta bio security, agar virus yang sering mengancam bisa dicegah daripada hanya dengan melakukan pelarangan-pelarangan, ” ujarnya