Kekuatan Militer Iran
Atlantic Council menulis, Iran sebentar lagi akan menggantikan posisi Rusia sebagai negara eksportir senjata terbesar di dunia. Walau masih merupakan prediksi, ini bukan sesuatu yang tidak mungkin karena faktanya Iran memang memiliki persenjataan yang luar biasa. Bahkan, Iran tercatat memiliki gudang rudal balistik dan pesawat tanpa awak terbesar di Timur Tengah.
Tahun 2020, Iran diperkirakan memiliki ribuan rudal dengan beragam jenis, ada yang memiliki jangkauan lebih dari 2.000 kilometer. Senjata-senjata ini memiliki kapasitas dan jangkauan untuk mencapai sasaran apapun di Timur Tengah, hingga Israel sekalipun. Iran juga diperkirakan memiliki komando siber sendiri.
Dalam beberapa tahun terakhir, Iran juga diketahui aktif mengumpulkan sejumlah besar pesawat terbang tanpa awak dengan jangkauan kurang lebih 2.000 kilometer yang mampu terbang rendah untuk menghindari radar. Iran sama sekali tidak menutup-nutupi aksinya, justru memamerkannya selama parade militer.
Pesawat terbang tanpa awak milik Iran ini juga pernah dipakai Rusia di Ukraina dan digunakan dalam konflik di Sudan.
Hal yang membuat militer Iran lebih hebat lagi, pangkalan dan fasilitas penyimpanan senjata mereka tersebar luas dan terkubur jauh di bawah tanah. Tidak hanya itu, tempat-tempat tersebut juga dilengkapi pertahanan udaranya sendiri sehingga sulit bagi kekuatan luar untuk menyerang.
Selain senjata, Iran juga memiliki jumlah pasukan yang luar biasa. Di tahun yang sama, diperkirakan Iran memiliki lebih dari 500.000 prajurit aktif. Iran juga memiliki 350.000 prajurit cadangan.
Selama perang dengan Irak tahun 1980-an, hanya sedikit negara yang bersedia menjual senjata ke Iran. Iran juga sangat sulit mendapatkan pasokan senjata dari luar negeri karena adanya sanksi internasional yang dikenakan kepada mereka. Sanksi-sanksi ini telah memutus akses mereka terhadap persenjataan dan peralatan militer berteknologi tinggi yang biasanya diproduksi di luar negeri, contohnya seperti tank dan jet tempur.
Setahun setelah perang berakhir, Ayatollah Khamenei, pemimpin tertinggi Iran saat itu mulai mengerahkan banyak sumber daya guna mendorong pengembangan industri senjata dalam negeri. Dia sangat ingin Iran di masa depan tidak lagi harus bergantung pada negara lain untuk kebutuhan pertahanan negara.
Pengembangan industri senjata dalam negeri terus menjadi prioritas di Iran, bahkan hingga Iran saat ini sudah mampu memproduksi rudal dan pesawat terbang tanpa awaknya.