Daerah

Dukung Labuan Bajo, Sebagai Kawasan Super Prioritas, ATR/BPN Selenggarakan Rapat Koordinasi Pilot Project PTPR

×

Dukung Labuan Bajo, Sebagai Kawasan Super Prioritas, ATR/BPN Selenggarakan Rapat Koordinasi Pilot Project PTPR

Sebarkan artikel ini
Peserta sosialisasi ATR/BPN

Ende, gesstur.id – Kementerian Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) turut mendukung pengembangan destinasi wisata prioritas Labuan Bajo melalui kegiatan pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang
(PTPR).

Dalam rangka mendukung pengembangan PTPR, Kementerian ATR/BPN melalui Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik menyelenggarakan kegiatan Rapat Koordinasi Pilot Project pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka mendukung kawasan super prioritas Labuan Bajo – Flores. Kamis, 17/11/2022)  di Hotel Grand Wisata, Ende, Nusa Tenggara Timur.

Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Ende, Kuntoro Hadi Saputra, S.Sos, MH. didampingi oleh Dendy Herrumurty perwakilan Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik dan Andry Purnama Putra dari Project Management Unit
(PMU) mengatakan bahwa hasil pemetaan tematik dan ruang diharapkan dapat memberikan informasi terkait situasi pertanahan dan ruang berupa
Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah sebagai masukan untuk membantu investasi dan pengembangan wilayah, di
Kabupaten Ende yang memiliki daya tarik pariwisata yang menakjubkan.

Baca Juga:  Pembangunan Waduk Lambo Sarat Konflik, WALHI NTT Desak Pemerintah Segera Hentikan

Dengan didukung data dan informasi yang baik sesuai konsep Holistic, Integratif, Thematic, dan Spatial, perencanaan dan pembangunan wilayah yang tepat guna dan tepat sasaran akan membuktikan negara hadir bagi
kepentingan masyarakat.

Lebih lanjut, Kuntoro menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah pelaksanaan Penyuluhan dan Survei serta Pemetaan Tematik di 40 Desa 3 Kecamatan di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Untuk diketahui, PTPR adalah peta yang memuat batas fisik bidang tanah dan memiliki informasi penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah (P4T) dan informasi tematik lainnya, yang dilengkapi dengan unsur unsur geografis seperti sungai, jalan, dan batas administrasi, termasuk data ketinggian (tiga dimensi/3D) berupa Digital Elevation Model.

Baca Juga:  Sambut HUT RI ke-77, PLN Pasok Kawasan El Tari Ende dengan Listrik Kualitas Premium

Sementara itu wakil Bupati Ende, Erikos Emanuel Rede dalam sambutannya menyampaikan bahwa terimakasih dan apresiasi kepada jajaran Kementerian Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional yang telah menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pilot Project pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka mendukung kawasan super prioritas Labuan Bajo – Flores di Kabupaten Ende.

Harus diakui bahwa persoalan tanah menjadi persoalan yang sangat serius, persoalan tanah akan berdampak pada konflik serta akan berdampak pada proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. “Persoalan tanah yang kepemilikan tidak jelas akan sangat mempengaruhi investor yang akan melakukan investasi di wilayah kita”.

Baca Juga:  Dua Desa Di Kabupaten Ende, Jadi Kandidat Desa Contoh, Desa Anti Korupsi Pertama Di NTT

Lebih lanjut, Erikos berharap bahwa kegiatan rakor pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) yang di lakukan BPN harus terus di lakukan untuk memberikan pemahaman serta edukasi terhadap para kepala desa dan pemangku kepentingan yang ada di desa, agar dapat memberikan pengetahuan terkait kepastian penguasaan tanah, kepemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah. Sehingga kedepanya bisa terhindar dari konflik soal tanah.

Perlu diketahui bahwa, kegiatan rapat koordinasi dibuka oleh Wakil Bupati Kabupaten Ende, Erikos Emanuel Rede beserta jajarannya diantaranya
Kepala Dinas Pariwisata, Dinas PUPR, BKSDA, Camat, beserta Kepala Desa di lokasi Pilot Project pengembangan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dalam rangka mendukung kawasan super prioritas Labuan Bajo – Flores (RN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *