Ende, gesstur.id – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) cabang Ende, menggelar unjuk rasa terkait sejumlah persoalan masyarakat di kabupaten Ende, selasa 07 Juni 2022
Di depan kantor bupati Ende masa dari GMNI cabang Ende melakukan orasi, dan membeberkan sejumlah persoalan yang ada di kabupaten Ende, yang dinilai belum di tuntaskan oleh pemerintah kabupaten Ende selama ini
Menurut GMNI cabang Ende, bupati dan wakil bupati Ende bekerja tidak sesuai dengan visi – misi MJ Jilid II. Membangun desa menata kota dinilai hanyalah sebuah slogan belaka
Pantauan media ini sejumlah mahasiswa bergerak dari sekretariat GMNI cabang Ende, Jl Hayam Wuruk, Kelurahan Onekore, Kecamatan Ende Tengah menuju Simpang Lima. Sepanjang jalan mereka berorasi menyuarakan persoalan sosial kemasyarakatan di Kabupaten Ende dengan tema ‘Seruan Aksi Jeritan Dan Tangisan Masyarakat Pelosok Desa’
Dalam aksi tersebut GMNI juga menyampaikan sejumlah tuntutan berupa peryataan sikap untuk Pemerintah Kabupaten Ende
Pertama : GMNI Ende mendesak Pemda Ende dan DPRD Kabupaten Ende Untuk mengalokasikan dana pembangunan infrastruktur jalan dari beberapa desa yang sudah disebutkan :
Kedua : GMNI Ende mendesak Pemda dan DPRD kabupaten Ende harus memprioritaskan kegiatan pembangunan pada desa – desa terpencil / tertinggal yang belum tersentuh oleh pembangunan infrastruktur jalan dan listrik.
Ketiga : GMNI Ende mendesak Pemda dan DPRD Ende untuk menginstruksikan dinas PU kabupaten Ende guna melihat langsung kondisi – kondisi jalan yang ada di wilayah pedesaan
Keempat : GMNI Ende mendesak Pemda dan DPRD kabupaten Ende segera menuntaskan jaringan irigasi di daerah pertanian / persawahan di Mautenda 1 Sampai Mautenda 8 untuk mewujudkan cita – cita swasembada pangan.
Kelima : GMNI Ende mendesak Pemda dan DPRD Ende untuk merencanakan dan melaksanakan kebijakan pembangunan daerah secara adil dan merata sebelum mengakhiri masa jabatan sehingga tidak terjadi ketimpangan pembangunan dalam wilayah kabupaten Ende.
Keenam : GMNI Ende juga meminta kepada presiden RI untuk menguhkan Ende sebagai kota pancasila dalam sebuah keputusan presiden.
Unjuk rasa ini dipimpin langsung oleh koordinator umum Marianus Yanto Woda dan koordinator lapangan Ignasius
Penulis : Orbyn Nggala
Editor : Tim gesstur.id