GESSTUR.ID, – Warga kampung Detuhi, dusun Fatandopo, desa Taniwoda, kecamatan Lepembusu Kelisoke, Kabupaten Ende, NTT terpaksa harus memikul pasien untuk dilarikan ke Puskesmas Lepkes kurang lebih 7 Km dari kampung Detuhi sampai ke pertigaan Rutujeja
Jarak dari kampung Detuhi ke pertigaan Rutujeja itu kurang lebih 7 Km, sedangkan dari kampung Detuhi ke Puskesmas Lepkes itu kurang lebih 15 Km
Kondisi ini terpaksa dilakukan warga setempat karena musim hujan begini mobil tidak bisa masuk ke desa kampung Detuhi, dusun Fatandopo, karena selain ruas jalan yang licin, berlumpur juga dihalangi dengan dua kali besar
“Warga kampung Detuhi yang pikul pasien itu sampai ke pertigaan Rutujeja, dengan jarak kurang lebih 7 Km, dari pertigaan itu baru lanjut dengan mobil DAK ke puskesmas Lepkes” Demikian diungkapkan Bastian Bata ketika dihubungi media ini melalui sambungan telepon pada kamis 7 Maret 2024
Kondisi ini membuat tokoh muda kecamatan Lepembusu Kelisoke, kabupaten Ende Bastian Bata angkat bicara, menurutnya kondisi jalan yang buruk ini adalah bukti kegagalan pemerintah kabupaten Ende
Pasalnya, jalur dari pertigaan Rutujeja sampai ke kampung Detuhi, dusun Fatandopo, desa Taniwoda memang jalan desa, namun karena jalur itu ada dua kali besar tidak bisa di intervensi pakai dana desa, untuk dua kali besar itu harus didanai pake dana APBD II, nah untuk itu disisa waktu ini kita minta bupati Djafar dan Wabup Erik tolong perhatikan jalur ini
Selain itu, menurut mantan ketua PMKRI Ende itu mengatakan, jalur dari Wolosoko, – Ratenggoji – Detuara – Ratebobi kecamatan Kotabaru juga merupakan salah satu dari lima ruas jalan paralel yang hingga kini tidak kunjung di kerjakan
Katanya, sulitnya akses jalan merupakan bukti lemahnya perhatian pemerintah dan DPRD Kabupaten Ende, padahal kecamatan Lepembusu Kelisoke pernah memiliki keterwakilan di DPRD Kabupaten Ende selama 10 tahun dua periode, namun kebutuhan masyarakat tidak bisa di perjuangkan
Penulis : Ark. Aku Suka
Editor : Tim gesstur.id