Pada tahun 60-an terdapat beberapa orang guru handal asal Maumere yang datang mengajar di Jakarta…di antaranya: guru Thomus da Lopez, guru Babang da Cunha, guru Stanis Bao, guru Edu Nirang Karmoy dan lain lain. Bisa jadi mereka ini datang mengajar di Jakarta dalam rangka kerjasama antar keuskupan. Memang saat itu sekolah sekolah katolik di Jakarta masih minus guru guru yang beragama katolik.
Suatu sore sekitar tahun 70-an, seorang guru asal Maumere yang bekerja di sekolahan Strada jalan Gunung Sahari baru pulang mengajar. Karena jarak tempuh tidak terlalu jauh atau mungkin akibat keterbatasan ongkos transport maka pa guru ini berjalan kaki saja kembali ke kediamannya di bilangan Cempaka Putih. Kasihan… guru Wara yang asli dari Lio ini ternyata sedang ketiban apes hari itu. Ketika ia persis melintas di depan Stasiun KA Senen pas kebetulan sedang dilakukan razia calo tiket kereta api terhadap preman dan calo yang biasa mangkal di situ. Mungkin karena warna kulit hitam dan rambut keriting, maka guru Wara yang sebenarnya amat lembut dan baik hati ini akhirnya ikut terjaring razia pula.