Yang pasti, Erdogan telah mengirimkan menteri luar negerinya Hakan Fidan ke Doha pada Rabu (17/4/2024) sebagai pertanda bahwa ia menginginkan peran mediator antara Hamas dan Israel.
“Bahkan jika hanya saya, Tayyip Erdogan, yang tersisa, saya akan melanjutkan selama Tuhan memberi saya hidup saya, untuk membela perjuangan Palestina dan menjadi suara rakyat Palestina yang tertindas,” kata presiden pada Rabu saat mengumumkan kunjungan Hamiyeh yang akan datang.
Hamas telah memiliki kantor di Turkiye sejak 2011 ketika Turkiye membantu mengamankan kesepakatan bagi kelompok tersebut untuk membebaskan tentara Israel Gilad Shalit.
Erdogan telah mempertahankan hubungan dengan Haniyeh, yang telah sering berkunjung.
Menurut Sinan Ciddi, seorang spesialis Turkiye di Foundation for Defense of Democracies di Washington, Menteri Luar Negeri Fidan adalah mantan kepala intelijen Turkiye dan negara itu memberikan informasi dan paspor kepada para pejabat Hamas, termasuk Haniyeh.
Namun, hal ini tidak pernah dikonfirmasi oleh pihak berwenang Turkiye.