NagekeoSeputar NTT

Mahasiswa Abdimas STPM St. Ursula Ende Serap Aspirasi Masyarakat Desa Ladolima Timur Lewat Diskusi Kampung

×

Mahasiswa Abdimas STPM St. Ursula Ende Serap Aspirasi Masyarakat Desa Ladolima Timur Lewat Diskusi Kampung

Sebarkan artikel ini
Situasi Diskusi Kampung mahasiswa Abdimas dengan masyarakat desa Ladolima Timur/Foto : Angan Riwu

Nagekeo, gesstur.id –  Mahasiswa Abdimas STPM St Ursula Ende mengelar kegiatan diskusi kampung, kegiatan tersebut merupakan salah satu program unggulan Abdimas tahun akademik 2022/2023

Koordinator abdimas desa Ladolima Timur,
Falerinaus Atnas Dhenga mengatakan bahwa kegiatan ini adalah program unggulan dan menjadi bagian dari proses penyerapan aspirasi masyarakat.

“Kegiatan diskusi kampung ini merupakan salah satu program unggulan abdimas, dengan tujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat  yang nantinya diplenokan bersama pemerintah desa dan kemudian dilanjutkan dengan mendesain Rencana kerja tindak lanjut/RKTL bersama pemerintah desa Ladolima Timur” Ungkap Rian

Baca Juga:  Implementasi Aplikasi PEDAL, Bank NTT Raih Penghargaan Dari Komisi Pemberantasan Korupsi

Hal senada juga disampaikan oleh ceslaus Postel Riwu selalu wakil koordinator abdimas desa Ladolima Timur. Ceslaus mengatakan bahwa kegiatan diskusi ini dipetahkan keberapa dusun dengan sasarannya adalah masyarakat.

“Diskusi ini kita lakukan dengan pembagian dalam kelompok  perserta Abdimas dan dipetakan ke semua dusun.  Kelompok 1 di dusun A dan D dan kelompok 2 di dusun  C dan D.
Ceslaus mengatakan bahwa kegitan ini sudah dilakukan selama dua malam yakni selasa malam dan rabu malam.

Baca Juga:  Pleno Diskusi Kampung ; Mahasiswa Abdimas STPM St. Ursula Ende, Lahirkan RKTL

“Kegiatan ini sudah dilakukan pada selasa malam dan juga rabu malam masing-masing permalam 2 dusun” Jelas pria yang akrab di sapa Angan Riwu itu

Lebih lanjut Angan mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat dengan beberapa aspek yang kita bahas bersama masyarakat

“Dalam duskusi kita sebagai mahasiswa berperan sebagai falitator yang menfasitasi diskusi dan terdapat tiga aspek yang kita diskusikan bersama masyarakat yakni aspek pendidikan, kesehatan dan aspek ekonomi. Adapun metode diskusinya yakni, diawali dengan penjelasan umum mengenai aspek-aspek dan dilanjutkan dengan diskusi dengan melakukan pemetaan potensi, masalah, penyebab masalah, dan solusi yang nantinya di tuangkan dalam RKTL” Tutup Angan Riwu

Baca Juga:  Virus ASF Kembali Mengancam Peternak Babi di Nagekeo

Penulis : Angan Riwu
Editor : Tim gesstur.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *