Kupang, gesstur.id, – PLTU Bolok, salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Pulau Timor, telah mencapai langkah penting dalam upayanya meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Dengan komitmen untuk menerapkan teknologi yang ramah lingkungan, PLTU Bolok berhasil meningkatkan penggunaan biomassa sebesar 900 persen pada Triwulan 1 Tahun 2024 sebagai bahan bakar dalam proses pembangkitan listrik.
Pencapaian tersebut terlihat pada realisasi pemakaian biomassa PLTU Bolok Triwulan 1 tahun 2024 sebesar 879 ton dan menghasilkan energi sebesar 894 MWh Green dibandingkan pemakaian pada Triwulan 1 Tahun 2023 sebesar 82 ton dengan energi 77 MWh Green.
General Manager PLN UIW NTT, I Gede Agung Sindu Putra menyampaikan PLN terus berupaya untuk meningkatkan bauran energi terbarukan dengan campuran batubara dan biomassa pada pembakaran PLTU.
“Pemanfaatan biomassa di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) melalui teknologi co-firing menjadi salah satu strategi penting dalam transisi energi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Co-firing adalah teknologi pembakaran campuran batubara dan biomassa untuk menghasilkan energi listrik di PLTU,” ujar Sindu.
Sejak tahun 2022 hingga 2023, PLTU Bolok telah menggunakan 2.719,53 ton Woodchip sebagai bahan baku Cofiring. Untuk tahun 2024, target pemakaian Biomassa sebesar 1.649,9 ton untuk mencapai 1.689,68 MWh Green atau meningkat 10% Persen dari tahun 2023. Namun jika melihat realisasi triwulan 1 tahun 2024 diatas, target tersebut menjadi mungkin diraih PLN NTT.