Maumere, gesstur.id – Penggusuran lokasi pembangunan Gereja Kristus Raja – Kisa, yang berlokasi di Wolobewu – Wololele, Desa Gera, Kabupaten Sikka, Flores Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai dilaksanakan pada Rabu 28 September 2022
Acara penggusuran tersebut diawali dengan seremonial adat berupa pemberian sesajian kepada leluhur yang dilakukan oleh ‘Laki puu tana Sunda’, Bapak Bernadus Momi, disaksikan oleh para pengurus stasi, Pemerintah Desa, tokoh agama, tokoh pendidik, dan umat di wilayah tersebut.
Pantauan media ini, umat Stasi Kristus Raja – Kisa sangat antusias berdatangan menuju lokasi dengan membawahi bekal masing-masing, menyaksikan jalanya penggusuran tersebut.
Darius Dedu, Ketua Panitia sekaligus Ketua Stasi Kristus Raja Kisa mengatakan bahwa penggusuran ini diperkirakan berlangsung selama dua hari berturut-turut mulai dari pembukaan jalan menuju lokasi sampai penggusuran lokasi pembangunan Gereja.
Terhadap kegiatan penggusuran hari ini, Ia menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat baik kepanitiaan Kuasi Paroki Kristus Raja Kisa, Umat stasi Kisa, Woloone, dan Aebara, tokoh pendidik, tokoh adat, para donatur sehingga rencana penggusuran lokasi menuju Kuasi Paroki ini dapat berjalan dengan baik.
Ia mengharapkan kiranya kerjasama ini terus ditingkatkan agar harapan besar menuju pembangunan Gereja di wilayah ini dapat berjalan dengan baik.
Sementara itu, P. Hendrik Lawe, SDV, Pastor Rekan pada Paroki Santa Maria Immaculata Lekebai menyatakan bahwa Ia merasa bersyukur atas proses penggusuran yang terjadi pada hari ini yang berjalan dengan lancar dan baik dengan melibatkan semua komponen di wilayah ini.
Ia berharap agar proses penggusuran ini bisa memberikan dampak dan efek yang baik untuk kehidupan bergereja di wilayah ini (A. Aku Suka)