• Terms of Service
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Rabu, Maret 22, 2023
No Result
View All Result
  • Login
Gesstur.id
  • Beranda
  • Advetorial
  • Daerah
  • Dunia
  • Eksbis
  • Foto
  • Hiburan
  • Hukrim
  • Nasional
  • Olahraga
  • Polkam
  • Lainnya
    • Korupsi
    • Opini
    • Pendidikan
    • Otomotif
    • Info Grafis
    • Gaya Hidup
    • Politik
    • Video
  • Beranda
  • Advetorial
  • Daerah
  • Dunia
  • Eksbis
  • Foto
  • Hiburan
  • Hukrim
  • Nasional
  • Olahraga
  • Polkam
  • Lainnya
    • Korupsi
    • Opini
    • Pendidikan
    • Otomotif
    • Info Grafis
    • Gaya Hidup
    • Politik
    • Video
No Result
View All Result
Gesstur.id
No Result
View All Result
Post Views: 82
Home Seputar NTT Kupang

Peringati Hari Perempuan Internasional, WALHI : Perempuan NTT Dalam Ketidakadilan Antar Generasi

Direktur WALHI NTT, Umbu Wulang Tanaamah Paranggi menerangkan perempuan seringkali hanya dijadikan pelengkap penderita dalam berbagai kebijakan pembangunan di NTT. “Padahal dalam narasi kultural di NTT, mayoritas menempatkan perempuan sebagai simbol kerlanjutan kehidupan. Faktanya, perempuan perempuan yang selama ini berkelindan dengan sumber daya alam, kebanyakan tidak dilibatkan. Lihat bagaimana kasus Geothermal di Flores, Kasus perkebunan tebu di Sumba, kasus hutan Pubabu di Timor Tengah Selatan. Perempuan praktis tidak dilibatkan dari awal untuk menentukan masa depan kampung dan sumber daya alamnya,” tutur Umbu Wulang.

Gesstur.id by Gesstur.id
Maret 14, 2023
in Kupang, Seputar NTT
0
Peringati Hari Perempuan Internasional, WALHI : Perempuan NTT Dalam Ketidakadilan Antar Generasi

Foto Aksi WALHI NTT di Depan Kantor Gubernur NTT/Foto : WALHI NTT

0
SHARES
43
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsapp

Kupang, gesstur.id – Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 08 Maret 2023, WALHI NTT menyelenggarakan rangkaian diskusi dan aksi kampanye. Berbagai tema yang diangkat dalam rangkaian kegiatan itu, adalah Perempuan NTT dalam Pusaran Kebijakan, Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Eksploitatif. Dalam diskusi ini, WALHI NTT menghadirkan Veronika Ata selaku Ketua KPA NTT sekaligus Direktur YKBH Justicia. Kedua, Ketahanan Pangan Versus Krisis Pangan yang menghadirkan Dina Soro dari Yayasan PIKUL NTT

Selain itu, Perempuan dan Keadilan Ekologis di NTT diisi oleh Pdt. Emmy Sahertian dari Komunitas Hanaf. Perempuan dan Krisis Iklim di NTT yang menghadirkan Fransiska Sugi selaku Pemerhati Lingkungan di NTT. Terakhir, Perempuan Adat dan Pengelolaan Sumber Daya Alam diisi oleh Deby Rambu Kasuatu selaku Ketua AMAN Wilayah Sumba.

Regina Muki, Koordinator Divisi Gender dan Lingkungan Hidup WALHI NTT menyampaikan bahwa kegiatan ini guna memastikan peran WALHI NTT untuk konsisten menyebarluaskan pengetahuan ekologis dan peran penting perempuan didalamnya. “ Apalagi saat ini, dunia tengah dilanda berbagai krisis ekologis yang telah dan akan terus membuat penderitaan bagi banyak orang. Termasuk perempuan didalamnya,” Demikian ungkap Regina Muki kepada media ini melalui rilis pada Selasa, 14 Maret 2023

Selain itu menurut Regina, WALHI NTT pada tahun 2023 ini mengusung tema “ Perempuan; Merawat Keadilan Antar Generasi, Mencegah Bencana Ekologis.” Oleh karena itu, 2023 merupakan tahun yang akan didominasi dengan isu perempuan dalam potret penguasaan dan pengelolaan sumber daya alam di NTT. Regina berharap makin banyak perempuan yang terlibat aktif dlam advokasi sumber daya alam di NTT.

Sementara itu, Pendeta Emmy Sahertian mengapresiasi rangkaian diskusi ini sebagai bentuk memperingatkan bahwa perempuan adalah Rahim peradaban ekologis yang kerap dipinggirkan. Baginya, perempuan tidak hanya terpinggirkan. “ Saat kita memperingati Hari Perempuan Internasional, pada saat bersamaan ada banyak perempuan yang menjadi korban akibat kebijakan pembangunan di sektor sumber daya alam,” tegasnya.

Selain melakukan kegiatan diskusi tematik, WALHI NTT bersama jaringan masyarakat sipil- Komunitas warga, Mahasiswa, NGO- di Kupang melakukan aksi kampanye di depan kantor Gubernur NTT pada 12 Maret 2023. Aksi kampanye ini untuk memberitahukan kepada public luas terkait ancaman bencana ekologis di NTT dan timpangnya tata kuasa sumber daya alam di NTT yang merugikan perempuan.

Horiana Yolanda Haki selaku Koordinator Aksi menjelaskan bahwa NTT, tengah menghadapi berbagai problem ekologis. Bencana ekologis kian meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun. Menurutnya, harus ada upaya signifikan dari pemerintah daerah untuk melakukan pemulihan ekologis di NTT termasuk didalamnya pemulihan dan penguatan hak hak perempuan.

Direktur WALHI NTT, Umbu Wulang Tanaamah Paranggi menerangkan perempuan seringkali hanya dijadikan pelengkap penderita dalam berbagai kebijakan pembangunan di NTT. “Padahal dalam narasi kultural di NTT, mayoritas menempatkan perempuan sebagai simbol kerlanjutan kehidupan. Faktanya, perempuan perempuan yang selama ini berkelindan dengan sumber daya alam, kebanyakan tidak dilibatkan. Lihat bagaimana kasus Geothermal di Flores, Kasus perkebunan tebu di Sumba, kasus hutan Pubabu di Timor Tengah Selatan. Perempuan praktis tidak dilibatkan dari awal untuk menentukan masa depan kampung dan sumber daya alamnya,” tutur Umbu Wulang.

Kedepannya, ancaman bencana ekologis semakin terang benderang. WALHI NTT lewat Peringatan Hari Perempuan Internasional ini menyampaikan delapan rekomendasi kepada pemerintah yakni,

Pertama, Pemerintah wajib untuk melindungi hak hak perempuan di NTT termasuk hak tolak atas rencana investasi yang berpotensi menghancurkan sumber daya alam dan sumber sumber penghidupan perempuan secara ekonomi, sosial budaya, Kesehatan dan lain sebagainya.

Kedua, Pemerintah berhenti menggunakan kekuatan untuk melakukan kekerasan fisik maupun non fisik, seperti intimidasi, pemukulan kepada para perempuan pejuang keadilan ekologis di NTT

Ketiga, Pemerintah menghormati hak hak perempuan adat untuk mengelola sumber daya alam yang dimilikinya.

Keempat, Pemerintah NTT fokus untuk melakukan pemulihan dan penguatan daya dukung lingkungan di NTT yang berkeadilan.

Kelima, Pemerintah menghentikan industri industri kotor di NTT yang merusak dan merampas alam dan ruang penghidupan rakyat.

Keenam, Pemerintah harus segera meminta pertanggungjawaban perusahan atas krisis di NTT akibat sampah plastik dan limbah B3 di NTT

Ketujuh, Pemerintah untuk memulai kebijakan dan implementasi kebijakan yang tidak lagi memicu krisis iklim, konflik dan ketidakadilan di NTT

Kedelapan, Pemerintah harus aktif mendistribusikan pengetahuan kritis kepada perempuan terkait kebijakan pengelolaan sumber daya alam (***)

Tags: Hari Perempuan InternasionalKetidakadilanKupang NTTPerempuan NTTWalhi NTT
ShareTweetSend
Previous Post

Rekoleksi, Moment Pengenalan Diri, Karena Kita Berharga di Mata Tuhan

Next Post

Pater. Andreas B. Atawolo, OFM : Menjadi Guru Adalah Sebuah Panggilan

Gesstur.id

Gesstur.id

Related Posts

Karolus Karni Lando : Ada Empat  Faktor Kunci, Untuk Tigkatkan Kualitas dan Mutu Pendidikan di NTT, simak Penjelasannya
Kupang

Karolus Karni Lando : Ada Empat Faktor Kunci, Untuk Tigkatkan Kualitas dan Mutu Pendidikan di NTT, simak Penjelasannya

Maret 19, 2023
Menteri Kelautan dan Perikanan Dorong ITPN Ende Jadi Motor Penyedia SDM di Bidang Kelautan
Ende

Menteri Kelautan dan Perikanan Dorong ITPN Ende Jadi Motor Penyedia SDM di Bidang Kelautan

Maret 8, 2023
Miris! Cium Aroma Busuk Toilet Umum Plazza Kotaradja, Marianus Laka : Bupati Djafar Harus Tegur Pihak Pengelola
Ende

Miris! Cium Aroma Busuk Toilet Umum Plazza Kotaradja, Marianus Laka : Bupati Djafar Harus Tegur Pihak Pengelola

Februari 13, 2023
PPK Maurole Lakukan Coklit Serentak di 40 TPS
Ende

PPK Maurole Lakukan Coklit Serentak di 40 TPS

Februari 12, 2023
KPU NTT Usulkan Dana Pilgub 2024 Sebesar 340 Miliar
Kupang

KPU NTT Usulkan Dana Pilgub 2024 Sebesar 340 Miliar

Februari 6, 2023
Sejumlah Rumah Warga Di Maurole Rusak Usai Di Terjang Angin Puting Beliung
Ende

Sejumlah Rumah Warga Di Maurole Rusak Usai Di Terjang Angin Puting Beliung

Februari 4, 2023
Next Post
Pater. Andreas B. Atawolo, OFM : Menjadi Guru Adalah Sebuah Panggilan

Pater. Andreas B. Atawolo, OFM : Menjadi Guru Adalah Sebuah Panggilan

Discussion about this post

Pengunjung

gesstur.id bernaung di bawah PT. Flobamora Nusa Media
Dengan AHU – 0020510.AH.01.01 Tahun 2021, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pers

Email : gessturid@gmail.com

 

  • Kebijakan Privacy
  • Panduan Komunitas
  • Tentang Kami
  • Redaksi

Copyright @2021 Gesstur.id All Rights Reserved- Design by TTC

No Result
View All Result
  • Bantuan
  • Berita Video
  • Gesstur.id
  • Ketentuan dan Kebijakan Privacy
  • Login
  • Panduan Komunitas
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Terms of Service
  • Trending

Copyright @2021 Gesstur.id All Rights Reserved- Design by TTC

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!