Hujan Turun Usai Erupsi
Selain itu Guswanto menyatakan, erupsi gunung juga bisa menambah curah hujan, seperti wilayah di sekitar Gunung Ruang.
Pasalnya, kondisi atmosfer pada saat letusan gunung cukup mendukung terjadinya pembentukan awan dan hujan.
Penambahan injeksi aerosol sebagai inti kondensasi awan dalam jumlah yang cukup juga mempercepat terjadinya hujan.
“Emisi abu vulkanik dengan tinggi kolom tersebut diperkirakan akan berdampak signifikan di wilayah udara terdampak, sehingga penting untuk meningkatkan kesadaran situasional akan letusan gunung berapi dan penyebabnya,” tambahnya.
BMKG terus mengantisipasi perkembangan sebaran abu vulkanik Gunung Ruang dengan pemantauan berdasarkan citra satelit, pemodelan, dan pengamatan langsung atau paper test di bandara.
Petir Akibat Erupsi
Lebih lanjut, Guswanto menuturkan, petir juga bisa muncul di langit akibat erupsi gunung berapi. Ini terjadi karena abu vulkanik memicu penambahan curah hujan.
“Petir itu secara definisi adalah suatu proses pelepasan muatan listrik dari awan bermuatan,” katanya.
Perbedaan muatan yang sangat besar antara awan dengan lingkungan sekitarnya, menyebabkan terjadinya pelepasan muatan positif maupun atau negatif yang terdapat di dalam awan.
Akibatnya, petir akan muncul saat ada perbedaan muatan listrik pada awan dalam proses pembentukan hujan.