Kupang

Komisi III DPRD NTT Soroti Kinerja Dirut Bank NTT, di Bawah Pimpinan Harry Alexander Riwu Kaho

×

Komisi III DPRD NTT Soroti Kinerja Dirut Bank NTT, di Bawah Pimpinan Harry Alexander Riwu Kaho

Sebarkan artikel ini
Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho/Ket Foto : Dian Timur.com

“Fungsi kita (DPR) adalah pengawasan, adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU,” ungkapnya.

Sejalan dengan amanat UUD itu, terang Jonas, maka lembaga dewan, khususnya komisi III DPRD NTT memiliki wewenang pengawas terhadap kinerja dari Bank NTT sebagai Bank Pembangunan Daerah.

“Bank NTT adalah tugas kami di Komisi III untuk mengawasi apa yang dikerjakan dalam melayani masyarakat NTT.

Baca Juga:  Peringati Hari Perempuan Internasional, WALHI : Perempuan NTT Dalam Ketidakadilan Antar Generasi

“Nah, ketika apa yang dikerjakan tidak kita awasi, mau jadi apa, sementara Bank NTT adalah milik rakyat NTT. Kami representasi dan dipilih oleh rakyat,” tegas Jonas.

Dalam sambutannya pada acara temu pisah dengan Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake, Viktor Bungtilu Laiskodat dengan suara lantang mengungkapkan tujuannya melarang Dirut Bank NTT tidak menghadiri undangan RDP dengan Komisi III DPRD.

Baca Juga:  Rayakan HUT RI ke-79, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Provinsi NTT Nyalakan Mimpi Ratusan Masyarakat

Soal Bank NTT, saya instruksikan untuk tidak hadir undangan dewan. Diberikan keterangan karena dewan bocor keluar sehingga terjadi penarikan dana para nasabah,” kata VBL.

Dalam hal ini, VBL khawatir nasabah Bank NTT akan menarik semua tabungan Bank ketika mengetahui masalah pengelolaan tidak beres.

“Bayangkan kalau sekian banyak nasabah tarik uangnya dari Bank NTT, yang rugi Bank NTT,” ungkap VBL.

Baca Juga:  Buka Kegiatan Pentas Seni dan Perlombaan Semarak Kemerdekaan, Ini Kata George M. Hadjoh

Menurut Ketua Komisi III Jonas Salehan, kekhawatiran VBL terhadap kebocoran informasi dimaksud tersebut diduga terkait dengan dana Bank NTT senilai Rp. 150 miliar yang ditarik ke Bank Artha Graha.

Semua orang tahu ini peran VBL terkait dana Rp. 150 Miliar dari Bank NTT ditarik ke Bank Arta Graha Kupang yang kolaps,” ungkap Jonas kepada wartawan.***

Sumber : Dian Timur.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *