BeritaKesehatanNasional

Monash University Gelar World Health Summit, Bahas Obat DBD Hingga Penelitiannya

×

Monash University Gelar World Health Summit, Bahas Obat DBD Hingga Penelitiannya

Sebarkan artikel ini
Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University

 Menurut Henry, penelitian dan pembelajaran adalah dua aspek akademik yang memainkan peran penting dalam meningkatkan kondisi kesehatan masyarakat regional dan global. Meneliti isu-isu kesehatan masyarakat yang utama, seperti penyakit menular yang muncul dan kembali muncul, akan membantu kita memahami dinamika penularan penyakit, Penelitian itu diharapkan juga bisa mengidentifikasi strategi pengendalian dan pencegahan yang efektif. Di sisi lain, pembelajaran yang inklusif akan mempercepat pengembangan tenaga kerja dan mempertahankan peran mereka di sektor kesehatan global dan kesehatan masyarakat.”

Baca Juga:  PKBM Bintang Flobamora Gelar Lokakarya Gerakan Literasi

Lalu, Associate Professor of Public Health, Monash University, Indonesia, Claudia Stoicescu, akan membawa keahliannya dalam harm reduction, HIV, dan drug policy. Dia akan menyoroti tren terbaru dalam penggunaan metode detensi penyalahgunaan narkoba berkasus hukum (compulsory) di kawasan Asia Pasifik atas nama ‘rehabilitasi’, serta mengkaji beberapa alternatif berbasis komunitas dan sukarela (voluntary) yang menjanjikan, sebagai bahan diskusi dalam sesi “Rethinking drug policy: minimizing harm and unintended consequences session. Rehabilitasi penyalahguna narkoba berkasus hukum (compulsory drug treatment) kerap dikaitkan dengan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk minimnya proses hukum yang adil, kerja paksa, asupan gizi yang tidak memadai, kekerasan fisik dan seksual terhadap tahanan, dan penolakan terhadap layanan kesehatan dasar. Pada tahun 2022, Stoicescu menjadi co-author Special Section Compulsory Drug Treatment and Rehabilitation, Health, and Human Rights dalam Health and Human Rights Journal publikasi Harvard University.

Menurut Claudia, kawasan Asia Tenggara memegang peran penting dalam kesehatan global. “Dan apa yang akan kita diskusikan di Melbourne akan memiliki relevansi secara global. Pendekatan detensi narkoba yang bersifat menghukum di kawasan ini terus menjadi tantangan sosial dan kesehatan masyarakat yang mendesak, serta pelanggaran terhadap hak asasi manusia,” katanya.

Baca Juga:  Usung Tema 'Anak Merdeka Dari Kekerasan' Yaspora NTT Gelar Ngopi Energi Literasi Via Zoom